How Big Tech Companies Structure Their Team of Engineers
Berita
22 November 2021

How Big Tech Companies Structure Their Team of Engineers

KSP (Knowledge Sharing Program) Season 11 Episode 5 kali ini berlangsung secara daring pada 17 November 2021. Seminar ini dibawakan oleh Robert Tirtasentana yang saat ini bekerja di Afterpay karena ingin berbagi mengenai “How Big Tech Companies Structure Their Team of Engineers”. Beliau adalah alumni BIT Insistut Sains dan Teknologi Terpadu (ISTTS) yang bekerja sama dengan Swinburne University. Tidak sampai disitu, beliau mempelajari Computer Science di RMIT University dan mengambil Honors Degree.

Setamatnya pendidikan di Swinburne, Robert memulai karirnya di perusahaan Bluefit di Australia yang bukan merupakan perusahaan teknologi, sehingga ia merupakan satu-satunya tenaga IT yang bertanggung jawab terhadap semua hal termasuk front end, back end, hingga testing. Namun karena pada saat itu atasan beliau mengerti bahwa hal ini tidak dapat dengan cepat diselesaikan, maka ditambahkan seorang pegawai backend. Namun untuk front end, platform, dan dev ops Robert yang meng-handle semua itu. Namun lama-kelamaan project ini menjadi semakin besar dan  sementara itu beliau mengajar di RMIT University selama 1 tahun.

Dalam membuat suatu program dengan tim, Robert membentuk develop branch untuk proses awal development yang mengandung fitur-fitur baru. Apabila ada hotfixes (bug yang telah diperbaiki) maka akan terlebih dahulu di-merge dengan master branch, barulah master branch melakukan merge terhadap develop branch. Namun setelah beberapa waktu strategi ini tidak bekerja. Staging harus mengimitasi production, sehingga bug didapati saat masa staging.

Pada akhirnya, beliau dan rekannya memutuskan untuk membuat 3 buah microservice  untuk menanggulangi masalah yang kian muncul. Untuk para pemula ia merekomendasikan untuk bekerja di perusahaan kecil terlebih dahulu agar dapat menguasai full end. Namun dalam jangka waktu lama, sebaiknya dapat berpindah tempat kerja agar pengetahuan dapat semakin berkembang. Selain itu, tanpa adanya mentor di perusahaan kecil ilmu yang didapatkan akan terbatas karena tidak ada penjelasan mengenai best practice yang seharusnya dapat mempermudah proses. Beliau juga menyampaikan bahwa lebih baik untuk mengerjakan segala sesuatu secara tuntas daripada meninggalkan tech debt (sesuatu yang belum tuntas). “Something always goes wrong in tech,” ujar beliau. Dengan stigma ini, beliau merekomendasikan untuk menambahkan waktu 2 minggu ekstra terhadap perkiraan waktu developer saat membuat program. Developer juga perlu untuk membatasi keinginan klien dengan mengingatkan terhadap MVP (Minimum Viable Product) yang telah disetujui di awal. MVP yang memiliki banyak fitur namun memiliki banyak bug tidak lebih baik dari fitur yang lebih sedikit.

Financial Technology atau Fintech yang menyediakan pinjaman online kini tengah marak di Indonesia. Afterpay merupakan perusahaan pelopor BNPL (Buy Now Pay Later) yang pada tahun 2014 sedang naik daun. Dalam 6 bulan perusahaan telah mendapat IPO dan berkembang dengan pesat dengan lebih dari 700 pekerja. Perusahaan ini diakuisisi oleh Square seharga 300 Triliun Rupiah. Square sendiri merupakan perusahaan pemilik media sosial Twitter, Jack Dorsey.

Square merupakan salah satu perusahaan yang membuat cash app yang menggunakan alat fisik seperti kartu kredit yang digesek untuk memudahkan bisnis kecil melakukan pembayaran pay later tanpa kartu kredit. Lantas bagaimana struktur pembagian tim di dalam AfterPay? Berdasarkan fungsionalitas, terbagi menjadi berbagai divisi seperti gambar di bawah ini. Salah satunya divisi platform yang seringkali tidak dipedulikan di perusahaan berskala kecil. Divisi ini berperan dalam mengatur kebutuhan infrastruktur AWS.

Setiap divisi akan terbagi menjadi berbagai pods. Di bagian Consumer terbagi menjadi beberapa pods, yaitu In Store, Servicing, Checkout, dan Ecommerce. Di dalam setiap pods akan terbagi menjadi beberapa sub kelompok. Robert sendiri berada di tim Customer Servicing yang bertugas untuk membuat sistem self service untuk customer, seperti registration dan login. Di dalam masing-masing tim terdapat Engineering Manager. Product Manager, QA Engineer dan 9 Developer dalam setiap tim yang terdiri dari programmer frontend dan backend.

Perusahaan ini besar dan sebuah repository dapat dikerjakan oleh 200 developer, maka setiap pull request tidak dapat di-push secara mentah-mentah. Masing-masing developer berhak membuat branch sendiri dan melakukan pull request dengan seijin 2 orang reviewer. Engineering Manager tidak akan memberikan tenggat waktu, namun akan diluncurkan setiap 2 minggu. Metodologi yang digunakan pada umumnya adalah Agile Methodology.

Tingkatkan Kepercayaan Diri dengan Workshop Social Media Seru

Tingkatkan Kepercayaan Diri dengan Workshop Social Media Seru

Workshop Social Media Seru (SMS) yang digelar pada 5 April 2024 di Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) menjadi sorotan bagi siswa-siswi SMAK Santa Maria Surabaya dan pihak terkait. Acara ini diselenggarakan oleh ISTTS dengan pembicara Ardalina.L.C.G.,S.Ds., M.I.Kom., yang juga menjabat sebagai Kepala Tim Digital Marketing ISTTS, sebagai pembicara utama.

Baca Selengkapnya
Steering Wheel

Steering Wheel

Kevin, seorang alumni dari angkatan 19, telah menunjukkan prestasi luar biasa dengan memimpin proyek pengembangan setir mobil bersama dengan teman-temannya. Kehadiran Kevin dalam komunitas alumni angkatan 19 telah menjadi sorotan karena dedikasinya yang luar biasa terhadap proyek ini. Sebagai seorang wisudawan terbaik, Kevin telah membuktikan bahwa prestasi akademisnya hanya sebagian kecil dari potensinya yang sebenarnya.

Baca Selengkapnya
Paskah 2024 dengan Pembina UKK Katolik dan Ketua UKK Kristen

Paskah 2024 dengan Pembina UKK Katolik dan Ketua UKK Kristen

Paskah atau Easter adalah perayaan keagamaan bagi umat Kristen Protestan dan Katolik. Paskah merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus, dimana sebelumnya Ia wafat sebagai manusia lalu bangkit demi menebus dosa manusia.  Paskah menandakan kehidupan baru, dimana umat yang merayakan meninggalkan dosa-dosa mereka dan bertobat untuk mencapai kehidupan yang benar.

Baca Selengkapnya
Belajar Fotografi di Kebun Binatang Surabaya

Belajar Fotografi di Kebun Binatang Surabaya

Jurusan Desain Komunikasi Visual Angkatan 2023 Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) mengadakan kunjungan ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada tanggal 28 Maret 2024. Kunjungan ini diadakan sebagai praktik dari kelas Fotografi Aplikatif, yang diajar oleh Bapak Herman Budianto. Kegiatan yang dihadiri oleh 32 mahasiswa-mahasiswa ini memiliki tujuan untuk mempraktikkan materi fotografi yang telah dipelajari sebelumnya, seperti human interest, wildlife, dan landscape photography.

Baca Selengkapnya
Cybersecurity and How to Initiate An Anti Mainstream Overseas Career Journey

Cybersecurity and How to Initiate An Anti Mainstream Overseas Career Journey

Seminar berjudul Cybersecurity and how initiate an anti mainstream overseas career journey diselenggarakan pada tanggal 27 Maret 2024 oleh ISTTS yang pembicaranya adalah Ferry Haris, S.Kom.,M.Sc.,. Ferry Haris ini sendiri dia adalah CEO dari FeHa International Consulting B.V. Seminar ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa dan mahasiswi dari Teknik Informatika lalu ada juga beberapa dari SIB(Sistem Informasi Bisnis) dan terakhir ada juga dari DKV(Desain Komunikasi Visual). 

Baca Selengkapnya
Ujian Lebih Penting daripada Nyawa?!

Ujian Lebih Penting daripada Nyawa?!

Pada tanggal 22 Maret 2024, matahari bersinar cerah seperti biasanya. Nampaknya, hari itu akan berjalan dengan normal seperti tidak akan terjadi apa-apa. Namun siapa yang menyangka, tiba-tiba tepat pada pukul 11.22 WIB terjadi gempa pertama kali setelah sekian lama tidak terjadi gempa, yang mengguncang gedung-gedung di Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS).

Baca Selengkapnya
Lihat Semua Berita
Icon