Kamis, 11 November 2021 pukul 13.00 melalui Zoom, berlangsung sebuah Guest Lecture mengenai The Importance of Cloud Computing in Education yang dibawakan oleh narasumber Furin Ongko, seorang Technical Program Manager di Amazon Web Services Educate. Semenjak awal tahun 2021, ISTTS telah menerima kepercayaan sebagai salah satu institusi yang dapat mengeluarkan sertifikasi AWS Academy.
Acara ini diramaikan oleh puluhan peserta yang merupakan mahasiswa maupun siswa yang masih menempuh pendidikan di jenjang SMA dan ingin mempelajari ilmu Cloud Computing. Sebelum menjelaskan mengenai apa itu cloud computing, beliau memutar sebuah video yang menjelaskan definisi internet, yaitu jaringan komputer yang saling terhubung. Jaringan komputer yang berskala besar akan disebut server. Namun dengan hadirnya cloud computing, maka komputer fisik tidak lagi menjadi sebuah kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan pengguna jasa server. Selain itu, cloud computing juga bersifat praktis dan elastis. Praktis karena dapat dinyalakan di bawah waktu 5 menit. Elastis karena dapat menyesuaikan prosesor dan biaya sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Agar peserta lebih memahami cara kerja pembayaran pada cloud computing, beliau mengibaratkan pembayaran cloud computing layaknya tagihan air. Semakin banyak air yang dibutuhkan di bak mandi, maka dibutuhkan aliran yang semakin deras. Apabila bak mandi penuh tetapi keran air dibiarkan menyala maka tagihan PLN akan bertambah walaupun air tersebut tidak dapat tertampung. Hal ini disebut sebagai pay as you go, dimana customer dapat mengatur besar kecilnya penggunaan resource cloud seperti keran air dan membayar sesuai dengan resource yang digunakan.
AWS merupakan penyedia jasa cloud yang paling terpercaya yang telah membantu jutaan bisnis di 190 negara dan merupakan seorang cloud leader sejak 2010-2021. Yang unik dari AWS adalah setiap service yang disediakan berangkat dari permasalahan dan masukan dari customer pada umumnya untuk menghasilkan tools yang paling tepat. Pada saat ini terdapat lebih dari 2000 service lebih dari 5000 fitur. Namun dengan banyaknya fitur dan kenyamanan yang disediakan AWS justru tidak pernah menaikkan harganya selama 15 tahun. Tidak lama lagi akan diterbitkan data center AWS di Jakarta untuk mempermudah akses pelanggan AWS di Indonesia, diantaranya Blibli, Kumparan, Halodoc dll.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan Kak Furin melakukan simulasi lab AWS yang dengan mudah dilakukan dan dalam waktu singkat sudah didapatkan server yang dapat menerima ping. AWS ternyata memiliki banyak fungsionalitas selain penyedia jasa cloud computing. Dengan menggabungkan ilmu cloud computing yang serverless dengan machine learning dapat menghasilkan berbagai inovasi. Kedua teknologi ini dapat menghitung pressure index pada pertandingan sepak bola serverless dan menggunakan analisa dari machine learning berdasarkan sudut para pemain, sehingga penonton dapat merasakan experience seperti di lapangan pertandingan. Amazon Go merupakan aplikasi yang digunakan untuk masuk ke supermarket tanpa pegawai dimana barang yang diambil akan secara otomatis ditambahkan barang ke virtual cart. Saldo pengguna akan terpotong dan receipt akan dikirim ke aplikasi Amazon Go pengguna. Teknologi memanfaatkan teknologi computer vision seperti yang digunakan pada self driving car.
Di tengah dunia yang sedang dilanda virus Covid-19 penggunaan cloud computing juga semakin meningkat. Dunia IT banyak terdampak oleh cloud computing karena segala sesuatu dapat dilakukan dengan lebih cepat. Menurut Forbes, 80% perusahaan IT akan berpindah ke cloud pada 2025. Maka dari itu AWS bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk memberikan program AWS Educate secara gratis kepada siswa SMA dan SMK. Di akhir acara dibuka sesi tanya jawab dan semua peserta berfoto bersama untuk mengabadikan momen tersebut.