DIY Customized Fashion Bracelets With 3D Printing
Berita
05 July 2021

DIY Customized Fashion Bracelets With 3D Printing

Tepat rabu lalu, 30 Juni 2021, Eric San Focalie, mahasiswa angkatan akhir iSTTS membahas tentang DIY customized fashion bracelets with 3D printing pada acara KSP Special Holiday Program 2021 Episode 4 pukul 10.00 – 12.00 WIB yang berlangsung di Zoom. Mendengar kata printing, pastinya yang muncul di benak adalah pencetak kertas atau alat sablon. Contohnya, alat printer yang biasa ada di rumah untuk mencetak tugas, print sablon baju maupun sablon helm. Tetapi 3D printing yang akan dibahas kali ini berbeda dengan printer yang biasa kita temui. Sebenarnya apa itu 3D printing? 3D printing adalah sebuah inovasi didalam dunia teknologi dimana dapat menghasilkan sebuah karya nyata yang dapat berguna di masyarakat. Seperti apa sih hasil dari 3D printing? Hasil 3D printing dapat berupa apa saja, seperti gantungan kunci, gelang, spare part mobil, spare part sepeda, dan banyak lagi.

Mengetahui hal tersebut, diketahui bahwa 3D printing sangat berguna dalam kehidupan masyarakat. Walaupun terlihat bisa menghasilkan apapun yang diinginkan, ternyata 3D printing memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dari 3D printing, yaitu:

  1. Proses yang lebih cepat
  2. Hasil cetakan yang sangat detail
  3. Dapat dimanfaatkan untuk penggandaan produk perusahaan ataupun bisnis

Meski demikian, alat ini tetap menimbulkan beberapa kerugian, seperti:

  1. Pekerjaan manufaktur mati

Mengapa demikian? Karena dengan menggunakan 3D Printing, maka suatu perusahaan tidak akan memotong penggunaan jasa pekerja manufaktur dalam memproduksi suatu barang dengan alasan penghematan pengeluaran.

  1. Kurang diterima di kalangan masyarakat

Apabila 3D printing sudah mulai marak digunakan, maka banyak pekerjaan akan hilang/mati seperti pekerjaan manufaktur dan pekerja jasa lainnya yang dapat digantikan oleh mesin print tersebut.

  1. Kurang praktis

3D printing tidak dapat mencetak dua objek/barang sekaligus melainkan harus satu per satu atau bertahap. Maka dari itu, apabila ingin melakukan produksi barang secara massal, 3D printing yang dibutuhkan harus lebih dari satu buah.

  1. Copyright akan mati

Dengan 3D print, dapat dilakukan duplikasi terhadap barang yang diinginkan, seperti Headphone Razer.

Dalam proses pelaksanaan 3D printing dibutuhkan 2 alat, yaitu komputer atau laptop dan 3D printer. Terdapat 3 proses dalam melakukan 3D printing, yaitu membuat desain objek 3D di computer atau laptop, melakukan proses printing pada mesin 3D printer, dan proses finishing dengan merapikan pada bagian -bagian tertentu pada suatu objek. Walaupun secara general hanya terdapat 3 proses saat melakukan 3D printing, ternyata dalam proses pembuatan gelang DIY menggunakan 3D printing berlangsung dalam 7 tahap. Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Mendesain objek 3D pada komputer/laptop

Membuat desain objek 3D dengan menggunakan aplikasi seperti solidwork, 3ds max, blender, dan lain-lainnya.

  1. Melakukan proses slicing file 3D

Slicing, proses untuk mengkonversi file desain 3D ke dalam bentuk file yang siap dicetak oleh mesin 3D printer.

  1. Melakukan kalibrasi mesin 3D printing

Dalam kalibrasi, perlu dilakukan penyesuaian ukuran objek dengan mesin 3D printer dan mengecek suhu pada 3D printer apakah kepanasan atau tidak.

  1. Proses printing

3D printer melakukan print pada objek yang diinginkan. Semakin besar ukuran dan besar objek yang diprint semakin lama juga waktu menunggu hingga objek terbuat.

  1. Proses assembly

Melakukan proses rakit atau assembly pada objek yang telah diprint. Contohnya, pemasangan tutup airpod pada bagian badan airpod.

  1. Proses finishing

Merapikan bagian-bagian yang kelebihan dicetak oleh 3D printer.

 

  1. Produk siap digunakan.

Dari hasil 3D printing gelang diatas, menimbulkan ketertarikan dari peserta KSP. Dan memunculkan pertanyaan baru, bagaimana cara pemula mempelajari 3D printing dan berapa lama waktu yang dibutuhkan? Menurut Eric, lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa menguasai 3D printing untuk tiap individu berbeda-beda. Hal ini tergantung keinginan serta tekad belajar dari setiap individu. Ada yang hanya memerlukan 2 bulan, ada yang 4 bulan. Eric sendiri memerlukan proses 6 bulan untuk bisa mengerti dengan betul cara penggunaan dan tahapan kerja 3D printing. Bagi pemula, akan lebih mudah untuk belajar dengan menggunakan 3D printer. Karena bagi beliau, pengetahuan yang didapat saat menonton Youtube saja masih kurang dan sangat berbeda ketika menggunakan mesin secara langsung. Adapun tempat belajar yang disarankan oleh Eric, adalah di jurusan Desain Produk iSTTS. Di iSTTS, telah disediakan mesin 3D printer sehingga mahasiswa tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan. Bahkan anda yang tertarik untuk mempelajari mesin ini, namun tidak memiliki skill menggambar ataupun pengetahuan desain produk sama sekali akan dituntun untuk mengerti dari dasar hingga tingkat yang lebih tinggi.

Melalui materi yang telah disampaikan, dapat disimpulkan bahwa 3D printing sangat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan selama masa pandemi ini. Jika ingin bertanya seputar materi ini dapat langsung menghubungi KSP iSTTS pada email ksp@istts.ac.id.

 

Tingkatkan Kepercayaan Diri dengan Workshop Social Media Seru

Tingkatkan Kepercayaan Diri dengan Workshop Social Media Seru

Workshop Social Media Seru (SMS) yang digelar pada 5 April 2024 di Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) menjadi sorotan bagi siswa-siswi SMAK Santa Maria Surabaya dan pihak terkait. Acara ini diselenggarakan oleh ISTTS dengan pembicara Ardalina.L.C.G.,S.Ds., M.I.Kom., yang juga menjabat sebagai Kepala Tim Digital Marketing ISTTS, sebagai pembicara utama.

Baca Selengkapnya
Steering Wheel

Steering Wheel

Kevin, seorang alumni dari angkatan 19, telah menunjukkan prestasi luar biasa dengan memimpin proyek pengembangan setir mobil bersama dengan teman-temannya. Kehadiran Kevin dalam komunitas alumni angkatan 19 telah menjadi sorotan karena dedikasinya yang luar biasa terhadap proyek ini. Sebagai seorang wisudawan terbaik, Kevin telah membuktikan bahwa prestasi akademisnya hanya sebagian kecil dari potensinya yang sebenarnya.

Baca Selengkapnya
Paskah 2024 dengan Pembina UKK Katolik dan Ketua UKK Kristen

Paskah 2024 dengan Pembina UKK Katolik dan Ketua UKK Kristen

Paskah atau Easter adalah perayaan keagamaan bagi umat Kristen Protestan dan Katolik. Paskah merayakan hari kebangkitan Yesus Kristus, dimana sebelumnya Ia wafat sebagai manusia lalu bangkit demi menebus dosa manusia.  Paskah menandakan kehidupan baru, dimana umat yang merayakan meninggalkan dosa-dosa mereka dan bertobat untuk mencapai kehidupan yang benar.

Baca Selengkapnya
Belajar Fotografi di Kebun Binatang Surabaya

Belajar Fotografi di Kebun Binatang Surabaya

Jurusan Desain Komunikasi Visual Angkatan 2023 Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS) mengadakan kunjungan ke Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada tanggal 28 Maret 2024. Kunjungan ini diadakan sebagai praktik dari kelas Fotografi Aplikatif, yang diajar oleh Bapak Herman Budianto. Kegiatan yang dihadiri oleh 32 mahasiswa-mahasiswa ini memiliki tujuan untuk mempraktikkan materi fotografi yang telah dipelajari sebelumnya, seperti human interest, wildlife, dan landscape photography.

Baca Selengkapnya
Cybersecurity and How to Initiate An Anti Mainstream Overseas Career Journey

Cybersecurity and How to Initiate An Anti Mainstream Overseas Career Journey

Seminar berjudul Cybersecurity and how initiate an anti mainstream overseas career journey diselenggarakan pada tanggal 27 Maret 2024 oleh ISTTS yang pembicaranya adalah Ferry Haris, S.Kom.,M.Sc.,. Ferry Haris ini sendiri dia adalah CEO dari FeHa International Consulting B.V. Seminar ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa dan mahasiswi dari Teknik Informatika lalu ada juga beberapa dari SIB(Sistem Informasi Bisnis) dan terakhir ada juga dari DKV(Desain Komunikasi Visual). 

Baca Selengkapnya
Ujian Lebih Penting daripada Nyawa?!

Ujian Lebih Penting daripada Nyawa?!

Pada tanggal 22 Maret 2024, matahari bersinar cerah seperti biasanya. Nampaknya, hari itu akan berjalan dengan normal seperti tidak akan terjadi apa-apa. Namun siapa yang menyangka, tiba-tiba tepat pada pukul 11.22 WIB terjadi gempa pertama kali setelah sekian lama tidak terjadi gempa, yang mengguncang gedung-gedung di Institut Sains dan Teknologi Terpadu Surabaya (ISTTS).

Baca Selengkapnya
Lihat Semua Berita
Icon