BE MORE CREATIVE WITH 3D
Pada hari Senin, 13 Juli 2020 ISTTS kembali menyelenggarkan webinar knowledge sharing program (KSP) season 6 episode 5 dengan topic “Welcoming New Normal with 3D”. Seminar ini diikuti oleh peserta internal ISTTS maupun eksternal melalui platform zoom dan juga live streaming Youtube. KSP kali ini mendatangkan 2 narasumber yaitu Bapak Martinus Brahma Dwi Laksana, S.T. atau yang biasa dikenal dengan Pak Bram dan Bapak Ivan Eliata Kusuma, S.T., M.T. selaku Kaprodi Desain Produk ISTTS. Webinar pada episode ini berisi penjelasan dan sharing mengenai 3D dan penerapannya di era Industri 4.0.
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa perkembangan industri dari tahun 1784 sampai sekarang sangat pesat mulai dari era industry 1.0 hingga 4.0. Pak Bram menceritakan bagaimana cepat dan pesatnya perkembangan dunia industry bahkan hingga di tahun 2017 Indonesia menyatakan menjadi negara industri baru. Tentu saja hal ini memberi efek di banyak sekali sektor di Indonesia terutama mengenai desain hingga pada tahun 2019 dinyatakan sebagai tahun desain Industri. Perkembangan dunia Industri akhirnya menuntut kita untuk menjadi kreatif meski kondisi pandemic saat ini menjadikan banyak aktifitas menjadi terbatas dan lebih mandiri. Oleh karena itu, beliau juga mengatakan bahwa kita harus dapat beradaptasi dan berinovasi untuk tetap menjaga pertumbuhan ekonomi.
Salah satu cara untuk meningkatkan kreatifitas yaitu dengan penerapan desain 3D. Pak Bram menjelaskan bahwa penerapan 3D ada 2 jenis yaitu di bidang grafis dan bidang permodelan. Dalam Bidang grafis, 3D memberikan pengalamn baru dalam dunia 2D dan dapat menjadikan ilustrasi dalam dunia pendidikan sehingga peserta didik dapat membayangkan pelajaran yang didapat dengan ilusi gambar. Sedangkan dalam bidang permodelan, 3D digunakan untuk perancangan desain seperti bangunan, kendaraan dan software. Hal ini berguna untuk memperkecil tingkat kesalahan yang akan terjadi pada pembuatan produk.
Pak Bram juga menceritakan bahwa dalam perkembangan dunia 3D hingga saat ini sudah pada titik dimana desain sudah di produksi secara nyata sehingga mulai dikembangkan alat untuk merekam suatu objek guna memudahkan duplikasi produk , hingga kemudian hadir sebuah alat berupa 3D Printer yang memudahkan desainer untuk mewujudkan rancangan produk mereka.
Materi kemudian dilanjutkan oleh Bapak Ivan Eliata Kusuma, S.T., M.T. atau biasa dikenal dengan Pak Ivan. Beliau kemudian menjelaskan mengenai 3D printing. Apa itu 3D Printing? 3D printing merupakan aplikasi pembuatan objek terskala dengan menggunakan plastic sebagai material utama. Prosesnya dengan melelehkan plastic dalam proyeksi 3 sumbu aksis hingga membentuk objek yang utuh sesuai dengan rancangan atau desain yang dibuat. Beliau juga mendemokan proses printing dan menjelaskan beberapa bagian pada alat 3D Printer seperti nozzle untuk tempat mengeluarkan dan membentuk material menjadi objek, filament sebagai bahan untuk mencetak objek, bed sebagai alas untuk objek dan extruder selang sebagai alat untuk memanaskan filamen agar cair dan kemudian mendorongnya keluar melalui nozzle. Selain 3D Printer, Pak ivan juga menjelaskan mengenai 3D Scanning yang diterapkan untuk Reverse Engineering. 3D Scanning berguna untuk memudahkan desainer untuk menduplikasi objek atau produk guna mengolah kembali produk tersebut menjadi bentuk yang baru tanpa perlu pemenuhan dimensi produk.
Salah satu alat 3D Scanning yaitu Hand Held 3D Scanner. Pak Ivan menunjukkan bagaimana cara menggunakan alat tersebut mulai dari menyalakan alat, kemudian mengarahkan dan menggerakkan sensor pada objek yang akan di duplikasi. Bentuk produk lalu ditangkap melalui sensor alat dan secara otomatis akan terlihat pada aplikasi yang terhubung di alat tersebut pada layar computer atau laptop. Setelah itu kita dapat mengolah desain hasil 3D Scanning sesuai keinginan kita.
Seminar kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan sharing antara peserta dan narasumber mengenai 3D Printing dan Scanning lalu diakhiri dengan berfoto bersama dan juga mengisi kuesioner dan absensi untuk peserta.